Minggu, 24 Mei 2009

LAHAN SAYURAN

PENGELOLAAN LAHAN USAHATANI BERKELANJUTAN

Penggunaan sumberdaya alam berarti melakukan suatu perubahan dalam suatu ekosistem,yang dampaknya akan mempengaruhi sistem kehidupan. Homer dan Dixon et al. dalam Mitchel et al.(2003) menjelaskan bahwa kegiatan manusia dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yaitu (1) terjadinya penurunan jumlah dan kualitas sumberdaya (2) kelangkaan sumberdaya dan (3) akses terhadap lingkungan dan sumberdaya alam yang tidak seimbang.
Menurut Sitorus (2004) sumberdaya alam yang memiliki daerah kritis dapat menimbulkan masalah ekonomi dan sosial yang mengkhawatirkan. Sumberdaya lahan sangat penting dan bila dikhawatirkan rusak maka perlu dikelola secara berkelanjutan. Usahatani dapat dilakukan secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, bila menerapkan teknik konservasi tanah dan air.
Memasuki abad 21, kesadaran akan pertanian yang ramah lingkungan semakin meningkat. Pengelolaan Sumberdaya Lahan Berkelanjutan menjadi penting bagi para ahli, dimana semua setuju pentingnya menjamin sistem produksi pertanian dapat lestari, dengan cara mengelola kualitas output-nya tanpa mengalami degradasi lingkungan.
Menurut Reijntjes et al. (2003) Pertanian berkelanjutan adalah pertanian dengan pengelolaan sumberdaya yang berhasil guna membantu kebutuhan manusia yang berubah, sekaligus mempertahankan kualitas lingkungan. Pertanian berkelanjutan mencakup (1) Mantap secara ekologis (2) Bisa berlanjut secara ekonomis(3)Adil (4)Manusiawi (5)Luwes(Gips dalam Reijntjes et al.2003).
Menurut UU Nomor 23 Th 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup didefinisikan Pembangunan Berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup adalah sebagai upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumberdaya, ke dalam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.
Penelitian Dogliotti et al. (2004) di Canelon Grande, Uruguay menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat dari dukungan sumberdaya usaha tani terhadap pembangunan berkelanjutan terutama sinergi antara buruh, lahan dan area irigasi pada penggunaan sumberdaya skala usahatani secara efisien.
Adimihardja et al. (2000) mengatakan bahwa dataran tinggi merupakan tempat tumbuh yang ideal bagi berbagai komoditas hortikultura yang bernilai ekonomi tinggi dan sangat diperlukan pasar. Jenis-jenis sayuran yang memiliki nilai jual lebih baik bisanya ditanam dalam pola tanam campuran untuk mengurangi risiko kegagalan secara agronomis dan ekonomis serta ditanam dalam bedengan dan sebagian ditutupi dengan plastik berwarna perak. Pertanaman dan mulsa sisa tanaman juga dapat mengurangi laju erosi, namun tidak selalu mengurangi aliran permukaan sedangkan teras bangku dan teras gulud dapat mengurangi erosi dan aliran permukaan (Abdurachman et al. 1985).
Penelitian oleh Pranoto (2005) tentang “Pembangunan Perdesaan Berkelanjutan melalui Model Pengembangan Agropolitan“ menyimpulkan bahwa di setiap wilayah agropolitan terdapat perbedaan kemajuan usahatani komoditas unggulan yang dipengaruhi oleh lahan garapan yang terbatas, alih fungsi lahan, degradasi lingkungan,permodalan, kualitas SDM, kelembagaan dan pemasaran.




Petani sayuran dataran tinggi menggunakan pupuk anorganik dan organik dalam takaran lebih tinggi dari anjuran, sehingga karena kondisi lahan yang rentan terhadap erosi, diperkirakan banyak unsur-unsur hara hilang karena erosi. Menurut Sutrisno et al. (2002), kerusakan tanah di daerah tererosi dapat mengakibatkan turunnya produktivitas lahan. Pada tabel 1 terlihat produktivitas beberapa komoditas hortikultura di dataran tinggi telah mengalami penurunan.

Tabel 1. Produktivitas Beberapa Jenis Sayuran Dataran Tinggi

No. Jenis Sayuran Produktivitas (t/ha)
1998 2002
1. Kentang 16,6 14,9
2. Kubis 22,1 20,9
3. Wortel 15,9 15,5
Sumber : BPS 1998, Badan Pusat Statistik 2002 dalam Kurnia et al. (2004).
Huang et a.l (2004) yang melakukan AMDAL terhadap usahatani sayuran di Nanjing, China menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kandang sapi dalam jumlah besar terhadap tanaman sayuran telah menimbulkan akumulasi N, P, Cu, Zn dan tersedianya Cd di dalam tanah, sehingga sayuran mengandung Cd tinggi dan terjadinya konsentrasi N dan P di dalam air permukaan.

Selasa, 12 Mei 2009

Kenapa banjir

PENGENDALIAN BANJIR ……………
Pada saat musim hujan, banjir hampir terjadi di setiap saat dan di setiap tempat. Hujan yang cukup deras mengguyur hampir sepanjang malam dapat menyebabkan terjadinya banjir, terutama di daerah langganan banjir.
Banjir terjadi karena ketidak-seimbangan antara aliran permukaan (“ run off “) dengan daya adsorbsi tanah. Daya absorbsi tanah mengecil karena tidak adanya tumbuhan diatas permukaan tanah yang terjadi, baik karena penggundulan hutan maupun proses penambangan. Sesuai hukum gravitasi, aliran permukaan akan menggenangi daerah yang rendah terlebih dulu, baru kemudian ke daerah yang lebih tinggi.
Aliran air permukaan dapat menimbulkan dampak yang sangat hebat tergantung seberapa besar hujan yang tercurah dari langit dan aliran permukaan yang terjadi.

Dampak Negatif Banjir……………
Banjir yang terjadi di suatu tempat akan menghentikan dan menghambat aktivitas sehari-hari masyarakat, misalnya :
a.Bila sekolah yang tergenang air, maka siswanya terpaksa diliburkan.
b.Bila alat elektronik (komputer dll) milik kantor pemerintah dan swasta yang tidak sempat diamankan akan menyebabkan para pegawai pergi kekantor hanya untuk menyelamatkan berkas kepegawaian dan peralatan perkantoran.
c.Kawasan permukiman yang terendam air menyebabkan penduduknya sibuk mengurusi rumahnya yang kebanjiran untuk menyelamatkan harta bendanya.
d.Sebaliknya penduduk yang tinggal di daerah bebas banjir pasti ragu untuk bekerja atau mau pergi ke luar kota karena harus melintasi daerah yang tergenang.

Dampak Positifnya…………………
Betatapapun dampak banjir begitu besar, namun sesuai ketetapan Tuhan, maka selalu saja dibalik musibah ada manfaat dan kebaikan, misalnya :
a.Anak memiliki tempat untuk bersuka cita dengan berlarian dan berenang kesana kemari.
b.Bengkel motor banyak menerima pelanggan, yang motornya mogok. Penduduk menjadi polisi pengatur lalu lintas di perempatan jalan, sedangkan yang lainnya menjadi tukang dorong motor atau mobil yang mogok.

Salah Satu Upaya Penanggulangan Banjir
Setelah banjir reda, semua penduduk mulai membersihkan rumah, perabotan dan kendaraannya untuk menyongsong kehidupan yang normal seperti hari –hari biasa.
Tapi apakah kita harus seperti itu terus ? Tuhan telah memberikan akal kepada kita untuk digunakan agar alam dimana kita hidup, harus selalu kita jaga agar tidak menimbulkan kerusakan. Maka lakukanlah pembuatan biopori di halaman rumah kita dan mari kita sukseskan program gerakan penanaman sejuta pohon dengan menanam satu pohon saja diantara kita.